Selasa, 28 April 2015









JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Populi Center Nico Harjanto mengatakan, di masa awal pemerintahan, Presiden Joko Widodo terlalu banyak disibukkan dengan masalah politik dalam negeri. Menurut dia, pembagian tugas antara Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di masa awal pemerintahan belum terlihat berjalan dengan baik, sehingga bidang perdagangan internasional kurang mendapat perhatian.

"Tekanan politik nasional jauh lebih keras sehingga Jokowi tidak bisa memikirkan keselamatan politik luar negeri. Padahal, seharusnya Jokowi lebih suka dengan perdagangan internasional jika melihat dari latar belakangnya sebagai eksportir mebel," ujar Nico dalam diskusi Perspektif Indonesia di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (25/4/2015).

Nico mengatakan, beberapa permasalahan seperti hubungan antara pemerintah dan parlemen, serta kisruh antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri lebih banyak menghabiskan waktu Presiden. Menurut Nico, beberapa permasalahan itu seharusnya tidak hanya ditangani Presiden, tetapi juga Wapres.

Ia menyayangkan sikap Jusuf Kalla yang dianggap oleh beberapa pihak kurang memberikan kontribusi dalam penanganan masalah politik nasional. Bahkan, menurut Nico, peran Kepala Staf Presiden lebih terlihat dibanding peran Kalla.

"Banyak yang bilang peran Wapres kurang terlihat dalam penanganan masalah politik nasional. Hubungan pemerintah dengan parpol justru ditangani Kepala Staf Presiden," kata Nico.

Meski demikian, Nico meyakini bahwa dengan semakin membaiknya situasi politik nasional ke depan, Jokowi akan mampu menghidupkan bidang-bidang kerja sama dengan luar negeri. Misalnya, melakukan kunjungan ke negara-negara lain dengan berupaya menarik investor asing, dan meningkatkan daya ekspor Indonesia.



http://nasional.kompas.com/read/2015/04/25/13441781/Tekanan.Politik.Nasional.Sebabkan.Jokowi.Lemah.dalam.Politik.Luar.Negeri




Komentar/pendapat/opini : Menurut saya kita tidak patut menilai orang secara objektif saja karena permasalahan negara bukan milik pemerintah saja tapi juga rakyat harus andil untuk bersama-sama mencari solusi dan penyelesaiannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar